Somongari yang Ngangeni, Ayo Kesana Lagi...


Curug Silangit
BAGI kami yang paham, mendengar kata Somongari, pikiran kita langsung tertuju pada durian, WR Supratman atau tradisi Jolenan. Namun bagi yang tidak tahu, juga bagi warga luar Purworejo, tentu asing mendengar kata itu. Ya.. Somongari adalah nama sebuah desa di Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo.

Desa tersebut terletak di Perbukitan Menoreh, kira-kira 25 kilometer di sisi timur pusat Kota Purworejo. Somongari sudah lama menjadi rintisan desa wisata, namun geliatnya baru muncul beberapa tahun terakhir. Bukan terlambat, namun memang karena momen itu baru datang sekarang.
 
Tidak perlu mengupas soal tetek bengek membentuk rintisan desa wisata, baiknya kita lihat saja apa potensi yang tersembunyi di desa itu. Sebagai desa yang terletak di perbukitan, topografi Somongari lengkap dengan lereng terjal.   
 
Silangit
Kebetulan ada aliran sungai cukup besar di desa itu, jadilah satu air terjun yang dikenal warga bernama Curug Silangit. Air terjun itu menjulang setinggi kurang lebih 70 meter. Aliran yang tidak begitu deras membuat daya tarik wisata unggulan Somongari itu aman untuk tempat bermain.

Namun ingat, jangan pas musim hujan atau ketika cuaca di hulu air terjun mendung, karena banjir bisa saja mengancam.
 
Mengakses air terjun juga mudah karena pemerintah desa sudah membangun jalan rabat beton sepanjang kurang lebih 800 meter dari pusat desa. Setelah memarkir motor di ujung jalan, pengunjung tinggal melangkah sekitar seratusan meter menuju air terjun.
 
Setelah air terjun, ada WR Supratman Memorial House. Rumah kenangan itu terletak di Dusun Trembelang atau sekira 800 meter dari pusat desa. Mengapa memorial house? Sebab rumah itu menjadi tempat lahir pahlawan nasional WR Supratman. Ingat kan siapa beliau? ya, Pak Wage adalah pencipta lagu kebangsaan Indonesia Raya. 
WR Supratman Memorial House
Jolenan

WR Supratman dilahirkan dari rahim Mbok Senen di rumah itub 19 Maret 1903. Setelah beberapa hari, sang bunda membawa Wage dan tinggal di Jatinegara Jakarta bersama ayahnya yang tentara KNIL. Pemkab Purworejo menetapkan bangunan itu sebagai cagar budaya dan didanai perawatannya.
 
  Lalu ada lagi tradisi Jolenan. Kegiatan budaya sedekah bumi itu digelar dua tahun sekali sebagai bentuk syukur masyarakat atas berkah yang diberikan Tuhan YME. Namun untuk Jolenan, saya kupas belakangan saja, sebab banyak siiy...
 

 Nah ini yang penting... Somongari dikenal sebagai desa yang subur. Berbagai tanaman tumbuh subur di atas tanahnya, termasuk aneka buah-buahan. Aneka buah itu juga potensi unggulan desa. Durian, Manggis, Duku, Kokosan, Petai dan Jengkol adalah beberapa hasil buah-buahan Somongari.
  
 Panen buah-buahan biasanya terjadi pada akhir tahun. Ketika itu, banyak pendatang berkunjung untuk membeli durian. Durian Somongari dikenal manis semu pahit nih guys! dan sudah dapat sertifikat lho, jadi kualitasnya DIJAMIN...

Inilah beberapa potensi Somongari. Kesimpulannya, desa itu ngangeni dan pantas revisit ke sana!!!


direction :
1. Purworejo - Kemanukan (Bagelen) - Somongari (waktu tempuh 30 menit pakai motor)
2. Naik angkudes trayek Purworejo - Somongari - Jatirejo (warna cokelat, tarif jelas bersahabat!) 

Cium Durian
Love




Comments

Popular Posts