Yuk Belajar Sejarah di Rumah Keluarga A Yani
Upacara bendera di halaman rumah masa kecil A Yani. |
Ahmad Yani |
BULAN September tinggal hari lagi berakhir. Nah di penghujung bulan, tepatnya tanggal 30, terjadi peristiwa kelam yang terjadi 52 tahun lalu. Percobaan kudeta oleh PKI yang merenggut tujuh nyawa tentara yang kini disebut Pahlawan Revolusi. Jenderal (TNI) Anumerta Ahmad Yani salah satunya.
Nama Ahmad Yani sangat populer di telinga kita. Apalagi semasa sekolah, nama dan fotonya menghiasi buku pelajaran sejarah. Sebagian orang, juga paham kalau Ahmad Yani itu warga asli Purworejo. Namun tahukah masa kecilnya? Dimanakah?
Yak.. masa kecil Menpangad pada masa pemerintahan Presiden Soekarno itu dihabiskan di Desa Rendeng, Kecamatan Gebang. Ada rumah tua yang menjadi saksi bisu perjalanan hidup beliau, terletak di RT 01 RW 02.
Rumah itu kini masih terjaga keasliannya dan sangat terawat. Adalah keluarga Bambang Purnawanto dan istrinya Aprilia Yudiyanti yang masih kemenakan langsung Jenderal A Yani, menempati bangunan itu.
Ada beberapa memori aktivitas Ahmad Yani muda di rumah yang dibangun kakek beliau Wongsokaryo dan diwariskan ke Wongsorejo - Murtini (ayah dan ibu Yani). Ahmad Yani dilahirkan di Jenar tahun 1922, kemudian pindah menempati rumah di Rendeng.
Semasa kecil, jiwa kepemimpinan Ahmad Yani sudah terlihat. Ahmad Yani kerap mengumpulkan teman sebaya di halaman rumah, kemudian membariskannya. Yani menjadi komandan dan mengatur barisan dengan lidi. Lalu setelah dewasa, Yani sekolah di bidang militer diluar Purworejo. Karirnya cemerlang setelah Indonesia merdeka. Namun ia tetap tidak melupakan kampung halamannya. Ahmad Yani kerap pulang ke Desa Rendeng menengok orang tuanya. Bahkan sempat merenovasi rumah tersebut. Kemudian menjelang peristiwa September 65, Ahmad Yani juga pulang. Ketika itu, ia prihatin melihat anak-anak di Rendeng kesulitan sekolah karena tidak ada sekolah di situ. Mereka harus sekolah sampai Desa Seren.
Akhirnya Yani meminta izin kepada ibunda untuk mendirikan sekolah di tanah samping rumah, dan diizinkan. Jenderal Yani melakukan peletakan batu pertama, kemudian kembali ke Jakarta. Tidak lama kemudian, meletus peristiwa kelam itu dan sang Jenderal wafat.
Nama Ahmad Yani sangat populer di telinga kita. Apalagi semasa sekolah, nama dan fotonya menghiasi buku pelajaran sejarah. Sebagian orang, juga paham kalau Ahmad Yani itu warga asli Purworejo. Namun tahukah masa kecilnya? Dimanakah?
Yak.. masa kecil Menpangad pada masa pemerintahan Presiden Soekarno itu dihabiskan di Desa Rendeng, Kecamatan Gebang. Ada rumah tua yang menjadi saksi bisu perjalanan hidup beliau, terletak di RT 01 RW 02.
Rumah itu kini masih terjaga keasliannya dan sangat terawat. Adalah keluarga Bambang Purnawanto dan istrinya Aprilia Yudiyanti yang masih kemenakan langsung Jenderal A Yani, menempati bangunan itu.
Ada beberapa memori aktivitas Ahmad Yani muda di rumah yang dibangun kakek beliau Wongsokaryo dan diwariskan ke Wongsorejo - Murtini (ayah dan ibu Yani). Ahmad Yani dilahirkan di Jenar tahun 1922, kemudian pindah menempati rumah di Rendeng.
Semasa kecil, jiwa kepemimpinan Ahmad Yani sudah terlihat. Ahmad Yani kerap mengumpulkan teman sebaya di halaman rumah, kemudian membariskannya. Yani menjadi komandan dan mengatur barisan dengan lidi. Lalu setelah dewasa, Yani sekolah di bidang militer diluar Purworejo. Karirnya cemerlang setelah Indonesia merdeka. Namun ia tetap tidak melupakan kampung halamannya. Ahmad Yani kerap pulang ke Desa Rendeng menengok orang tuanya. Bahkan sempat merenovasi rumah tersebut. Kemudian menjelang peristiwa September 65, Ahmad Yani juga pulang. Ketika itu, ia prihatin melihat anak-anak di Rendeng kesulitan sekolah karena tidak ada sekolah di situ. Mereka harus sekolah sampai Desa Seren.
Akhirnya Yani meminta izin kepada ibunda untuk mendirikan sekolah di tanah samping rumah, dan diizinkan. Jenderal Yani melakukan peletakan batu pertama, kemudian kembali ke Jakarta. Tidak lama kemudian, meletus peristiwa kelam itu dan sang Jenderal wafat.
Amelia Yani, anak ke-3 Ahmad Yani, kini jadi Dubes di Bosnia |
Pasca wafatnya Ahmad Yani, keluarga meneruskan pembangunan hingga
bangunan selesai. Sekolah itu diwakafkan kepada Pemkab Purworejo dan
diberi nama SD Jenderal Ahmad Yani. Namun beberapa tahun lalu pemkab
mengubah menjadi SDN Rendeng. Padahal kalau menurut penulis sih,
bagusnya tetap dinamai SD Jenderal Ahmad Yani. Tentu untuk mengenang
perjuangan beliau, pengingat bahwa Yani itu anak Rendeng, dan pasti
lebih membanggakan masyarakat setempat.
Nah sekarang bagaimana menuju ke sana? Desa Rendeng mudah diakses. Tinggal menumpang angkudes jurusan Gebang, atau pakai kendaraan pribadi, jalan sudah halus coy. Ancer-ancernya dari arah Purworejo adalah sebelum Kantor Desa Rendeng, belok kiri masuk 200 meter lewat jalan rabat beton. Bingung? Tanya saja letak SD Rendeng atau Rumah Ahmad Yani, semua warga situ sudah paham.. Yuk belajar sejarah di Rumah Peninggalan Keluarga Ahmad Yani !!
Nah sekarang bagaimana menuju ke sana? Desa Rendeng mudah diakses. Tinggal menumpang angkudes jurusan Gebang, atau pakai kendaraan pribadi, jalan sudah halus coy. Ancer-ancernya dari arah Purworejo adalah sebelum Kantor Desa Rendeng, belok kiri masuk 200 meter lewat jalan rabat beton. Bingung? Tanya saja letak SD Rendeng atau Rumah Ahmad Yani, semua warga situ sudah paham.. Yuk belajar sejarah di Rumah Peninggalan Keluarga Ahmad Yani !!
Pelajar berkunjung ke rumah masa kecil A Yani. |
Comments
Post a Comment