Menatap Jogja dari Ketinggian Seplawan

pintu masuk gua

JALAN-JALAN DI KABUPATEN PURWOREJO  TIDAK LENGKAP TANPA MAMPIR KE OBJEK WISATA GUA SEPLAWAN DESA DONOREJO KECAMATAN KALIGESING. Letaknya di atas perbukitan Menoreh yang berhawa sejuk dengan udara masih segar, membuat lokasi itu cocok untuk menepi dari himpitan rutinitas setiap hari, demi menghilangkan penat.
  Namun, tidak hanya kesegaran udara pegunungan saja yang didapat ketika mengunjungi objek tersebut. Gua Seplawan menyimpan keindahan batuan stalaktit, stalagmit, flowstone, soda straw, gourdam dan dinding-dinding menyerupai kerangka ikan. Dalam lorong yang bisa dijelajahi sepanjang 750 meter itu terdapat sungai berair jernih dan dingin.
  Gua tersebut juga memiliki nilai sejarah dan dipercaya sebagai salah satu tempat penting pada masa kerajaan Mataram Hindu serta Kalingga sekitar abad ke-6 masehi. Diduga Seplawan menjadi lokasi pertapaan atau peribadatan peradaban masyarakat kala itu.
  Terbukti dengan ditemukannya arca atau patung Dewa Syiwa dan Dewi Parwati yang terbuat dari emas murni yang kini tersimpan di Museum Nasional Jakarta. Selain itu terdapat Candi Gondo Arum atau tepatnya susunan batu lingga dan yoni di pelataran gua. 
  Gua dan candi tersebut ditemukan warga pada 28 Agustus 1979. Sejak itu dirawat dan ditetapkan sebagai objek wisata dengan retribusi Rp 3.000 perorang pada hari biasa dan Rp 4.000 saat liburan.
  Sementara itu, kawasan sekitar gua juga layak menjadi perhatian karena keindahan yang ditawarkan. Terdapat gardu pandang, pendopo kesenian serta lokasi berkemah di puncak  bukit di sebelah mulut gua.
  Pemandangan Kota Yogyakarta di sisi timur, garis pantai selatan Jawa serta Waduk Sermo di Kulonprogo terlihat jelas dari lokasi dengan ketinggian kurang lebih 750 meter di atas permukaan laut itu. Terlebih jika berkunjung pada pagi hingga siang hari dalam kondisi cuaca cerah, maka raut metropolitan nan istimewa itu terlihat jelas. 
Brrr....dingin
 Apalagi jika pengunjung membawa teleskop sendiri jelas sekali pemandangannya. Namun, jangan sampai terlalu sore, sebab biasanya kabut turun dan menghalangi pemandangan.
  Seplawan juga menawarkan pemandangan sunrise atau matahari terbit karena lokasi gardu pandang menghadap timur. Namun, untuk menikmatinya, pengunjung perlu menginap di perkampungan Desa Donorejo atau berkemah di sekitar gardu pandang dan pemandangan itu hanya dapat terlihat ketika cuaca sedang cerah.
  Lokasi gardu yang tepat di atas tebing perbukitan Menoreh, lanjutnya, menjadikan titik tersebut layak dikembangkan untuk olahraga gantole atau panjat tebing. Kendati dinilai cocok, namun belum ada yang berminat untuk menyurvei atau mengembangan kegiatan itu di Seplawan.
  Pengunjung juga tidak perlu mengkhawatirkan urusan 'perut' karena di Gua Seplawan juga sudah pedagang yang menjajakan makanan. Termasuk makanan khas Kaligesing yang bernama gembel atau adonan tepung tapioka dicampur sambal tempe dan digoreng hingga kering.
Syiwa-Parwati
Watu Gajah
  Namun sebagai hasil budaya manusia, kawasan gua masih belum sempurna dengan banyak kerusakan infrastruktur di sana - sini. Hal itu dikeluhkan sejumlah pengunjung yang datang. Ada beberapa sarana yang kurang terawat sehingga mengurangi keindahannya.
  Keindahan kawasan Seplawan memang butuh sentuhan lagi. Masih banyak potensi yang belum tergali, termasuk kawasan permukiman Donorejo dimana terdapat peternakan dengan ribuan ekor kambing peranakan etawa. Namun, geliat itu mulai tampak dengan inisiatif kelompok sadar wisata (Pokdarwis) setempat mengembangkan kawasan desa wisata. Jika usaha itu berhasil, tentunya menghasilkan keuntungan bukan hanya untuk warga, namun juga bagi pemerintah karena dipastikan makin pengunjung yang datang menatap keindahan Jogja dari ketinggian Seplawan.

Comments

Popular Posts